PENGANTAR STUDI ISLAM: MAKNA, URGENSI, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN STUDI ISLAM [Bagian Tiga]

 Oleh: Zaenal Muhtadin

E.  Tujuan Studi Islam

Adagium ushuliyah menyatakan al-umur bi maqashidiyah, bahwa setiap tindakan dan aktifitas harus berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Pepatah ini menunjukkan bahwa pendidikan serharusnya berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai, bukan semata-mata berorientasi pada sederetan materi. Sehingga tujuan study Islam terlebih dahulu harus dirumuskan, sebelum komponen-komponen lainnya.

Imam al-Ghazali merumuskan upaya internalisasi nilai-nilai al Qur’an sebagai upaya pembentukan pribadi manusia yang bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, maju, dan mandiri, atau disebut dengan insan kamil. Dalam mewujudkan Islam paripurna baik  di  dunia  maupun  di  akhirat, pendidikan Islam ditujukan sebagai proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge), transfer metode (transfer of methodology), dan transfer nilai-nilai (transfer of values).[1]

Sesuai perkembangan masyarakat yang semakin dinamis Studi Islam merupakan sebuah usaha untuk mempelajari secara mendalam tentang Islam dan segala seluk beluk yang berhubungan dengan agama Islam. Studi Islam ini mempunyai tujuan yang jelas, dan menujukkan arah studi Islam tersebut.

Adapun arah dan tujuan studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:[2]

1.      Untuk mempelajari secara mendalam tetang (hakekat) agama Islam itu, bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama lain dalam kehidupan budaya manusia. Berhubungan dengan ini studi Islam dilaksanakan asumsi bahwa sebenarnya agama Islam dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya agama Islam diturunkan oleh Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia di muka bumi.

2.      Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya peradaban Islam sepanjang sejarahnya. Studi ini berasumsi bahwa agama Islam adalah fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama Islam tentunya sesuai dan cocok dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada, dan tercipta dalam proses pencipataan manusia.

3.      Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya. Studi ini berdasarkan asumsi bahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman. Dalam hal ini sumber dasar ajaran agama Islam akan tetap aktual dan fungsional terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut.

4.      Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini. Asumsi dari studi ini adalah, Islam yang meyakini mempunyai misi sebagai rahmah li al-‘alamin tentunya mempunyai prinsip dasar yang bersifat universal, dan mempunyai daya dan kemampuan untuk membimbing, mengarahkan dan mengendalikan faktor-faktor potensial dari pertumbuhan dan perkembangan sistem budaya dan peradaban modern.

Dengan keempat tujuan studi islam ini, diharapkan menjadi semacam titik yang akan dituju dengan berbagai sarana dan metode untuk mencapainya. Dengan kerangka tujuan semacam ini, studi islam diharapkan tidak sekedar sebagai sebuah wawasan normatif, tetapi juga konstektual, aplikatif, dan memberikan kontribusi konkret terhadap dinamika dan perkembangan yang ada.

F.  Penutup

Kajian Islam berupa terjemahan dari Islamic Studies dan ad Diraasaat al Islamiyah. Studi Islam merupakan proses atau usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang hal-hal yang berhubungan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktek-praktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.  

Pembelajaran Islam secara komprehensif (secara luas dan mendalam) diharapkan dapat memberikan pemecahan terhadap keadaan problematis dalam Islam dan umat Islam. Sehingga dipandang perlu ruang lingkup penelitian menggapai islam sebagai doktrin, budaya dan interaksi sosial di masyarakat. sehingga internalisasi nilai-nilai al Qur’an tercapai. Hasil akhir insan kamil, manusai paripurna yang bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, maju, dan mandiri baik  di  dunia  maupun  di  akhirat.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Ali, Sayuthi. 2002. Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan, Teori, dan Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Andayani, Trisni dkk. 2020. Pengantar Sosiologi. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Anwar, Rosihon, et.al., 2009. Pengantar Studi Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Arif, Mohammad. 2017. Studi Islam Dalam Dinamika Global. Kediri: STAIN Kediri Press.

Azhari, Devi Syukri dan Mustapa. 2021. Konsep Pendidikan Islammenurut Imam Al-Ghazali. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran. Volume 4 Nomor 2, Desember 2021.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Graudy, Roger. 1982. Janji-Janji Islam Terjemahan H.M. Rasyidi. Jakarta: Bulan Bintang.

Hakim, M. Nur. 2004. Metode Studi Islam. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

https://kamuslengkap.id/kamus/inggris-indonesia/arti-kata/study/. pada 13 Oktober 2023, pukul 19:45 wib.

https://www.babla.co.id/bahasa-inggris-bahasa-indonesia/study. pada 13 Oktober 2023, pukul 19:41 wib.

https://www.kampunginggris.id/perbedaan-learn-vs-study-dalam-bahasa-inggris?k_id=c4408fb0-221f-416d-8adb-853f6217ebb0. pada 13 Oktober 2023, pukul 19:50 wib.

Ibn Zakariya, Abu Al-Husain Ahmad Ibn Faris. 1994. Mu’jam Al-Maqâyîs Al-Lughah. Beirut : Dâr Al-Fikr.

Jawaz, Yazid bin Abdul Qadir. 2011. Syarah Arba’in An-Nawawi, t.tk.: Pustaka Imam Syafi’i.

Muhaimin, dkk.  2005. Kawasan dan Wawasan Studi Islam, diedit oleh Marno. Jakarta: Kencana.

Muhaimin, dkk. 1994. Dimensi-Dimensi Studi Islam. Surabaya: Abditama.

Muthohar, Ahmad. 2013. Urgensi Pendidikan Islam. Cendekia Vol. 11 No. 1 Juni 2013.

Naim, Ngainun. 2009. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: Teras.

Nasution, Harun. 1995. Islam Rasional; Gagasan dan Pemikiran. Bandung : Mizan.

Nata, Abuddin. 1998. Metodologi Studi Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Nawawi, Syaikh Imam. 2022. Terjemah Hadits Arbain Nawawiyah. Semarang: Pustaka Nuun.

Rozali, M. 2020. Metodologi Studi Islam dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan. Depok: Rajawali Buana Pusaka.

Sabrah, Affaf. 1975. al-Mustasyriqn: Musykilt al-Haarah. al-Qhirah: Dar al Nahah al Arabiyah.

Siroj, Said Aqil.2006. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi. Bandung: Mizan Pustaka.

Sou'yb, Yoesoef. 1990. Orientalisme dan Islam. Jakarta: Bulan Bintang. Cet. II.

Syaltout, Mahmud. 1996. Al-Islam Aqidah Wa Syar’iah. Mesir: Dar alQolam. Cet. III.

Tim Penulis IAIN Sunan Ampel. 2002. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press.

Wahib, Abd. 2020. Pengantar Studi Islam. Jember: Institut Agama Islam Negeri Jember.



[1] Azhari, Devi Syukri dan Mustapa. 2021. Konsep Pendidikan Islammenurut Imam Al-Ghazali. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran. Volume 4 Nomor 2, Desember 2021. Hal. 272.

[2] Arif, Mohammad. 2017. Studi Islam Dalam Dinamika Global. Kediri: STAIN Kediri Press. hal. 13. 


KEMBALI BUKA :

TULISAN Bagian Satu 

TULISAN Bagian Dua

TULISAN Bagian Tiga 

Share on Google Plus

About Zaenal Muhtadin

Adalah Sebuah keputusan This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment