Korelasi Tauhid dan Pendidikan: Penanaman Tauhid Prioritas Utama Dalam Pendidikan (Bagian 5)



akhlak, sedangkan sombong dihindari dan dijauhi serta ditinggalkan karena akan membinasakan pelakunya. Sifat inilah yang perlu ditanamkan dan diajarkan semenjak dini kepada generasi penerus bangsa.
URGENSI TAUHID DALAM PENDIDIKAN
            Kedudukan tauhid dalam Islam sangat penting sekali dibandingkan dengan perbuatan yang lainnya. Penciptaan manusia tiada lain untuk mengabdi kepada sang khaliq.[1] Bumi dan isinya beserta semua pernak-perniknya Allah ciptakan untuk bekal kehidupan sang khalifah di bumi.[2] Banyak manusia tersesat, terpedaya mengorbankan tauhidnya, mengorbankan dien-nya untuk mendapatkan secuil materi, mendapatkan uang yang tak seberapa, makanan, atau harta benda lainnya.[3] Dengan demikian tauhid menjadi sangat penting dipahami.
            Dalam pendidikan yang pertama kali dan paling urgen harus diajarkan kepada anak adalah tauhid atau akidah.[4] Tauhid yang benar menunjukkan jalan bagi manusia untuk hidup di dunia. Tauhid yang lurus pangkal kesuksesan hidup dan dapat menyatukan dan menghimpun kaum mukminin dalam wadah persaudaraan hakiki.[5] Tauhid menjadi rambu-rambu kehidupan dalam memandang dunia sekitar. Tauhid menjadi worldview seseorang dalam menentukan bebagai sikap dan perbuatan, produk hukum, rancangan, dan perencanaan. Tauhid yang baik menjadikan worldview yang benar. Worldview yang shahih berasal dari sistem keyakinan dan sistem kepercayaan atau tauhid yang benar.[6] Maka tauhid menjadi prioritas wajib untuk diajarkan kepada anak, sebelum materi yang lain.

PENUTUP
Nilai-nilai luhur agama Islam telah sempurna. Dasar-dasar dan ajaran islam mencakup berbagai hal segi kehidupan. Al-qur’an sebagai sumber induk rujukan beserta Hadits nabi Muhammad saw. Konsep tauhid dan pendidikan yang diajarkan Al-qur’an harus diaplikasikan oleh setiap orangtua sebelum memberikan berbagai disiplin ilmu lain. Akidah yang kuat, tauhid yang bener menjadi bekal seseorang dalam mengarungi bahtra kehidupannya. Mantapkan aqidah, ajarkan bagaiman cara hormat kepada orang tua, tanamkan kecintaan akan kebaikan dan amal shalih, ajarkan praktek ibadah yang benar yaitu hanya untuk Allah dan tidak menyekutukan-Nya, kemudian berikan tatanan hidup yang sesuai dengan Islam, ahklak dan tingkah laku yang baik.
Metode pendidikan yang diajarkan al-Qur’an adalah methode yang tepat. Tidak ada methode modern manapun yang mengunggulinya. Seyogyanya para orang tua menyadari hal ini, sehingga bisa menerapkan dalam mendidik putra-putrinya. Begitu juga para pengelola pendidikan, institusi-institusi, lembaga-lembaga pendidikan harus mempunyai kesadaran yang sama sehingga bisa menjadikan kurikulum pendidikan. Anak-anak merupakan aset bangsa yang nantinya akan tumbuh sebagai penerus estafet kepemimpinan. Bila tauhidnya bener, ibdahnya lurus, akhlaknya baik maka akan menjadi pemuda-pemudi yang taat kepada Allah, patuh kepada orangtua, dan jauh dari tingkah laku atau akhlak budi yang tercela yang hanya akan menghancurkan bangsa.
Tidak diragukan lagi, hubungan tauhid dan pendidikan sangat erat kaitannya. Bila menginginkan mempunyai generasi rabbani dan yang berakhlak qur’ani penetrasi tauhid dalam pendidikan usia dini mereka mutlak diajarkan. Penanaman tauhid menjadi prioritas utama dalam pendidikan sebelum memberika berbagai disiplin ilmu lainnya. Inilah methode para Rasulullah dan para salafusshalih dalam berdakwah.

DAFTAR PUSTAKA
Aghla, Ummi, Mengakrabkan Anak pada Ibadah, (Jakarta: Almahira, 2004).
al-‘Atki, Abu Bakar Ahmad bin Amru bin Abdul Khalik bin Khalad bin Ubaidillah, Musnad al-Bazar, Muhakik  ‘Adil bin Saad, Hadits No. 7293, (Madinah Munawarah: Maktabatul Ulum wal Hikam, 1991).
al-Abrasy, Muhammad ‘Athijah, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970).
al-Afghani, Abu Abdillah Syamsuddin bin Muhammad bin Asyraf bin Qusair, Jumudu Ulama al-Hanafiyah Fi Ibthali Aqaidi al-Qaburiyah, (T.K.: Dar as-Shami’i, 1997).
al-Atsir, Abu as-Sa’adah al-Mubarak Mujidduddin bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Abdul Karim as-Syaibani al-Jazri bin, as-Syaafi Fi Syarhi Musnad as-Syafi’I Li Ibni al-Atsir, Muhakik Ahmad bin Sulaiman, (Riyad: Maktabah ar-Rusydi, 2005).
al-Attas, Syed Muhammad Naquib, Prolegomena To The Metaphysics Of Islam: An Exposition Of The Fundamental Elements Of Worldview Of Islam, (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC), 2001).
al-Baihaqi, Abu Bakar Ahmad bin Al-Husain bin Ali bin Musa Al-Khusrauijrdi Al-Khurasani, as-Sunan al-Kubra Lil Baihaqi, Muhakik Muhammad Abdul Qadir ‘Atha, Hadits No. 20782, (Bairut: Dar al-Kutub al-’Alamiyah, 2003).
al-Harrani, Abu Abbas Taqiuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah, Majmu al-Fatawa, Tahqiq Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim, (Madinah Munawwarah: Majma’ al-Mulk Fahd Li Thiba’ah al-Mushaf as-Syarif, 1995).
________, Abu Abbas Taqiuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah, al-Ubudiyah, Tahqiq Muhammad Zuhair as-Syawisy, (Bairut: al-Maktab al-Islami, 2005).
________, Abu Abbas Taqiuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah, al-Fatawa al-Kubra Li Ibni Taimiyah, Tahqiq Muhammad Zuhair as-Syawisy, (Bairut: Dar al-Kutub al-Alamiyah, 1987).
al-Hasan, Zainuddin Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab bin, Jami’ al-Ulum wa al-Hikam Fi Syarhi Khamsiina Haditsan Min Jawami’ al-Kalam, Muhaqiq Syuaib Arnouth dan Ibrahim Bajis, (Bairut: Muassasah ar-Risalah, 2001).
al-Hilali, Syaikh Salim bin ‘Ied, Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 1, Penerjemah Geis Abad Bamualim, (Jakarta: Pustaka Imam as-Syafi’i, 2005).
al-Hindiy, Muhammad Anwar Syah bin Mu’dzom Syah al-Kasymiriy, Faidhul Bariy ‘Ala Shahih al-Bukhari, Muhaqiq Muhammad Badri ‘Alim al-Mirthiy, (Bairut: Dar al-Kutub al-‘Alamiyah, 2005).
Al-Hukmi, Hafidz Ibnu Ahmad bin Ali, Ma’arijul Qubul Bisyarhi Sulamil Wusul Ila Ilmil Usul, Tahkik Umar Ibnu Mahmud Abu Umar, (Dimam: Dar Ibnu Qoyyim, 1990).
al-Khusaini, Muhammad bin Muhammad bin Abdul Razak, Tajul Urus Min Jawahir al-Qamus, (t.p.: Darul Hidayah, t.t.).
al-Maruzi, Abu Ya’kub Ishaq bin Ibrahim bin Mukhlid bin Ibrahim al-Handholi, Musnad Ishaq bin Rahwih, Muhakik Abdul Ghafur bin Abdul Haq al-Balusyi, Hadits No. 1477, (Madinah Munawarah: Maktabatul Iman, 1991).
al-Qaradhawi, Yusuf, Fatwa-Fatwa Kontemporer 3, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002).
al-Sijistani, Abu Daud atau nama sebenarnya Abu Da'ud Sulayman ibn Ash`ath al-Azadi, Sunan Abu Daud, Muhaqiq Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, Hadits No. 495, (Beirut: al-Maktabah al-Ashariyah, t.t.).
an-Naisaburi, Abu Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi, Shahih Muslim, Muhaqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi, Hadits No. 2865,  (Bairut: Dar Ihya at-Turats al-Arabiy, t.t.).
ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Jami’ul Bayan Fi Ta’wil al-Qur’an, Tahqiq Ahmad Muhammad Syakir, (t.k.: Muassasah ar-Risalah, 2000).
at-Tamimi, Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman, al-Mathlub al-Hamid Fi Bayani Maqasid at-Tauhid, (T.K.: Darul Hidayah, 1991).
at-Tirmdzi, Abu Isa Muhammad bin Isa bin sauroh bin Musa bin Dhohak, Sunan at-Tirmidzi, Muhakik Ahmad Muhammad Syakir, Hadits No. 2029, (Mesir: Musthofa al-Babiy al-Halabiy, 1975).
Baz, Abdul Aziz bin, Fatawa Muhimmah Li Umumi al-Ummah, (Riyad: Dar al-Ashimah, 1413).
el-Ma’rufie, Sabil, Dahsyatnya Shalat Dhuha: Pembuka Pintu Rezeki, (Bandung: Mizania, 2010).
Gymnastiar, Abdullah, Menjemput Rezeki Dengan Berkah, (Jakarta: Republika, 2003).
Hamzah, Muchotob, dkk, Tafsir Maudhu'i al-Muntaha Jilid 1, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004).
Hart, Michael H., 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah, (Jakarta: Mizan Publika, 2009).
Roqib, Moh., Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Integratif di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat, (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2009).
Sanusi, Anwar, Jalan Kebahagiaan, (Jakarta: Gema Insani, 2006).
Sapa'at, Asep, Stop Menjadi Guru, (Jakarta: Tangga Pustaka, 2012).
Yahya, Harun, Fakta-fakta yang mengungkap hakikat hidup di dunia, (Bandung: Dzikta, 2004).



[1] QS. Adz-Dzaariyaat : 56
[2] QS. Al-Baqarah : 29
[3] QS. Faathir : 5
[4] Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 1, Penerjemah Geis Abad Bamualim, (Jakarta: Pustaka Imam as-Syafi’i, 2005), hal. 675.
[5] Yusuf Al-Qaradhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer 3, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), hal. 26-27.
[6] Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Prolegomena To The Metaphysics Of Islam: An Exposition Of The Fundamental Elements Of Worldview Of Islam.....hal. 4-5.

Kembali ke: Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4
 
Share on Google Plus

About Zaenal Muhtadin

Adalah Sebuah keputusan This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment