akhlak, sedangkan sombong
dihindari dan dijauhi serta ditinggalkan karena akan membinasakan pelakunya.
Sifat inilah yang perlu ditanamkan dan diajarkan semenjak dini kepada generasi
penerus bangsa.
URGENSI TAUHID DALAM PENDIDIKAN
Kedudukan tauhid dalam
Islam sangat penting sekali dibandingkan dengan perbuatan yang lainnya.
Penciptaan manusia tiada lain untuk mengabdi kepada sang khaliq.[1]
Bumi dan isinya beserta semua pernak-perniknya Allah ciptakan untuk bekal
kehidupan sang khalifah di bumi.[2]
Banyak manusia tersesat, terpedaya mengorbankan tauhidnya, mengorbankan dien-nya
untuk mendapatkan secuil materi, mendapatkan uang yang tak seberapa, makanan,
atau harta benda lainnya.[3]
Dengan demikian tauhid menjadi sangat penting dipahami.
Dalam pendidikan yang
pertama kali dan paling urgen harus diajarkan kepada anak adalah tauhid atau akidah.[4]
Tauhid yang benar menunjukkan jalan bagi manusia untuk hidup di dunia. Tauhid yang
lurus pangkal kesuksesan hidup dan dapat menyatukan dan menghimpun kaum
mukminin dalam wadah persaudaraan hakiki.[5]
Tauhid menjadi rambu-rambu kehidupan dalam memandang dunia sekitar. Tauhid
menjadi worldview seseorang dalam menentukan bebagai sikap dan perbuatan,
produk hukum, rancangan, dan perencanaan. Tauhid yang baik menjadikan worldview
yang benar. Worldview yang shahih berasal dari sistem keyakinan dan
sistem kepercayaan atau tauhid yang benar.[6]
Maka tauhid menjadi prioritas wajib untuk diajarkan kepada anak, sebelum materi
yang lain.
PENUTUP
Nilai-nilai luhur agama Islam
telah sempurna. Dasar-dasar dan ajaran islam mencakup berbagai hal segi
kehidupan. Al-qur’an sebagai sumber induk rujukan beserta Hadits nabi Muhammad
saw. Konsep tauhid dan pendidikan yang diajarkan Al-qur’an harus diaplikasikan
oleh setiap orangtua sebelum memberikan berbagai disiplin ilmu lain. Akidah yang kuat,
tauhid yang bener menjadi bekal seseorang dalam mengarungi bahtra kehidupannya.
Mantapkan aqidah, ajarkan bagaiman cara hormat kepada orang tua, tanamkan
kecintaan akan kebaikan dan amal shalih, ajarkan praktek ibadah yang benar
yaitu hanya untuk Allah dan tidak menyekutukan-Nya, kemudian berikan tatanan
hidup yang sesuai dengan Islam, ahklak dan tingkah laku yang baik.
Metode pendidikan yang
diajarkan al-Qur’an adalah methode yang tepat. Tidak ada methode modern manapun
yang mengunggulinya. Seyogyanya para orang tua menyadari hal ini, sehingga bisa
menerapkan dalam mendidik putra-putrinya. Begitu juga para pengelola
pendidikan, institusi-institusi, lembaga-lembaga pendidikan harus mempunyai
kesadaran yang sama sehingga bisa menjadikan kurikulum pendidikan. Anak-anak merupakan
aset bangsa yang nantinya akan tumbuh sebagai penerus estafet kepemimpinan.
Bila tauhidnya bener, ibdahnya lurus, akhlaknya baik maka akan menjadi pemuda-pemudi
yang taat kepada Allah, patuh kepada orangtua, dan jauh dari tingkah laku atau
akhlak budi yang tercela yang hanya akan menghancurkan bangsa.
Tidak diragukan lagi, hubungan
tauhid dan pendidikan sangat erat kaitannya. Bila menginginkan mempunyai generasi
rabbani dan yang berakhlak qur’ani penetrasi tauhid dalam pendidikan
usia dini mereka mutlak diajarkan. Penanaman tauhid menjadi prioritas utama
dalam pendidikan sebelum memberika berbagai disiplin ilmu lainnya. Inilah
methode para Rasulullah dan para salafusshalih dalam berdakwah.
DAFTAR PUSTAKA
Aghla, Ummi, Mengakrabkan Anak pada Ibadah, (Jakarta: Almahira, 2004).
al-‘Atki, Abu
Bakar Ahmad bin Amru bin Abdul Khalik bin Khalad bin Ubaidillah, Musnad
al-Bazar, Muhakik ‘Adil bin Saad,
Hadits No. 7293, (Madinah Munawarah: Maktabatul Ulum wal Hikam, 1991).
al-Abrasy,
Muhammad ‘Athijah, Dasar-Dasar
Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1970).
al-Afghani, Abu Abdillah Syamsuddin bin
Muhammad bin Asyraf bin Qusair, Jumudu Ulama al-Hanafiyah Fi Ibthali Aqaidi
al-Qaburiyah, (T.K.: Dar as-Shami’i, 1997).
al-Atsir, Abu
as-Sa’adah al-Mubarak Mujidduddin bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin
Abdul Karim as-Syaibani al-Jazri bin, as-Syaafi Fi Syarhi Musnad as-Syafi’I
Li Ibni al-Atsir, Muhakik Ahmad bin Sulaiman, (Riyad: Maktabah ar-Rusydi,
2005).
al-Attas, Syed Muhammad Naquib, Prolegomena
To The Metaphysics Of Islam: An Exposition Of The Fundamental Elements Of
Worldview Of Islam, (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic
Thought and Civilization (ISTAC), 2001).
al-Baihaqi, Abu
Bakar Ahmad bin Al-Husain bin Ali bin Musa Al-Khusrauijrdi Al-Khurasani, as-Sunan
al-Kubra Lil Baihaqi, Muhakik Muhammad Abdul Qadir ‘Atha, Hadits No. 20782,
(Bairut: Dar al-Kutub al-’Alamiyah, 2003).
al-Harrani, Abu Abbas Taqiuddin Ahmad
bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah, Majmu al-Fatawa,
Tahqiq Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim, (Madinah Munawwarah: Majma’ al-Mulk
Fahd Li Thiba’ah al-Mushaf as-Syarif, 1995).
________, Abu Abbas Taqiuddin Ahmad bin Abdus
Salam bin Abdullah bin Taimiyah, al-Ubudiyah, Tahqiq Muhammad Zuhair as-Syawisy,
(Bairut: al-Maktab al-Islami, 2005).
________, Abu Abbas Taqiuddin Ahmad
bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah, al-Fatawa al-Kubra Li Ibni
Taimiyah, Tahqiq Muhammad Zuhair as-Syawisy, (Bairut: Dar al-Kutub
al-Alamiyah, 1987).
al-Hasan, Zainuddin
Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab bin, Jami’ al-Ulum wa al-Hikam Fi Syarhi
Khamsiina Haditsan Min Jawami’ al-Kalam, Muhaqiq Syuaib Arnouth dan Ibrahim
Bajis, (Bairut: Muassasah ar-Risalah, 2001).
al-Hilali, Syaikh Salim bin ‘Ied, Syarah
Riyadhush Shalihin Jilid 1, Penerjemah Geis Abad Bamualim, (Jakarta: Pustaka Imam as-Syafi’i, 2005).
al-Hindiy,
Muhammad Anwar Syah bin Mu’dzom Syah al-Kasymiriy, Faidhul Bariy ‘Ala Shahih
al-Bukhari, Muhaqiq Muhammad Badri ‘Alim al-Mirthiy, (Bairut: Dar al-Kutub al-‘Alamiyah,
2005).
Al-Hukmi,
Hafidz Ibnu Ahmad bin Ali, Ma’arijul Qubul Bisyarhi Sulamil Wusul Ila Ilmil
Usul, Tahkik Umar Ibnu Mahmud Abu Umar, (Dimam: Dar Ibnu Qoyyim, 1990).
al-Khusaini, Muhammad bin Muhammad bin Abdul
Razak, Tajul Urus Min Jawahir al-Qamus, (t.p.: Darul Hidayah, t.t.).
al-Maruzi, Abu Ya’kub
Ishaq bin Ibrahim bin Mukhlid bin Ibrahim al-Handholi, Musnad Ishaq bin
Rahwih, Muhakik Abdul Ghafur bin Abdul Haq al-Balusyi, Hadits No. 1477, (Madinah
Munawarah: Maktabatul Iman, 1991).
al-Qaradhawi, Yusuf, Fatwa-Fatwa
Kontemporer 3, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2002).
al-Sijistani, Abu Daud atau nama sebenarnya
Abu Da'ud Sulayman ibn Ash`ath al-Azadi, Sunan Abu Daud, Muhaqiq
Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, Hadits No. 495, (Beirut: al-Maktabah
al-Ashariyah, t.t.).
an-Naisaburi, Abu Husain
Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi, Shahih Muslim, Muhaqiq Muhammad Fuad
Abdul Baqi, Hadits No. 2865, (Bairut: Dar Ihya at-Turats al-Arabiy, t.t.).
ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Jami’ul
Bayan Fi Ta’wil al-Qur’an, Tahqiq Ahmad Muhammad Syakir, (t.k.: Muassasah
ar-Risalah, 2000).
at-Tamimi, Abdurrahman
bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman, al-Mathlub al-Hamid Fi
Bayani Maqasid at-Tauhid, (T.K.: Darul Hidayah, 1991).
at-Tirmdzi, Abu
Isa Muhammad bin Isa bin sauroh bin Musa bin Dhohak, Sunan at-Tirmidzi, Muhakik Ahmad Muhammad
Syakir, Hadits No. 2029, (Mesir: Musthofa al-Babiy
al-Halabiy, 1975).
Baz, Abdul Aziz bin, Fatawa
Muhimmah Li Umumi al-Ummah, (Riyad: Dar al-Ashimah,
1413).
el-Ma’rufie, Sabil, Dahsyatnya
Shalat Dhuha: Pembuka Pintu Rezeki, (Bandung: Mizania, 2010).
Gymnastiar, Abdullah, Menjemput
Rezeki Dengan Berkah, (Jakarta: Republika, 2003).
Hamzah, Muchotob, dkk, Tafsir Maudhu'i
al-Muntaha Jilid 1, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004).
Hart, Michael H., 100 Orang Paling
Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah, (Jakarta: Mizan Publika, 2009).
Roqib, Moh., Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Integratif di Sekolah, Keluarga dan
Masyarakat, (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2009).
Sanusi, Anwar, Jalan
Kebahagiaan, (Jakarta: Gema Insani,
2006).
Sapa'at, Asep, Stop
Menjadi Guru, (Jakarta: Tangga Pustaka, 2012).
Yahya, Harun, Fakta-fakta yang
mengungkap hakikat hidup di dunia, (Bandung: Dzikta, 2004).
[1] QS. Adz-Dzaariyaat : 56
[2] QS. Al-Baqarah
: 29
[3] QS. Faathir :
5
[4] Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 1, Penerjemah
Geis Abad Bamualim, (Jakarta: Pustaka Imam as-Syafi’i, 2005), hal. 675.
[5] Yusuf Al-Qaradhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer 3, Penerjemah Abdul
Hayyie al-Kattani, dkk, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), hal. 26-27.
[6] Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Prolegomena
To The Metaphysics Of Islam: An Exposition Of The Fundamental Elements Of
Worldview Of Islam.....hal. 4-5.
Blogger Comment
Facebook Comment