Studi Hadits: Analisis Terhadap Shalat Tarawih Berjamaah dalam Perspektif Ahlu Sunnah dan Syi’ah (Bagian 3)




Ditulis oleh : Zaenal Muhtadin


SKEMA SANAD HADITS

Sanad yang merupakan rangkaian, silsilah, susunan para perawi atau orang-orang yang menyampaikan hadits pada matan.[1] Ketersambungan rawi yang satu dengan lainnya mutlak menjadi perhatian mukharrij karena menentukan derajat keshahihan sebuah hadits.[2] Pada kajian hadits ini ditemukan sanad yang saling bersusunan, yang digambarkan dalam skema di bawah ini :


Dari skema ini dapat disimpulkan bahwa rawi pertama (sebelum pencatat hadits) yaitu Ibnu Syihab, Abu Ahmad Abdullah bin Muhamma bin al-Hasan al-‘Adl, Yunus bin Yazid, Ma’mar dan berakhir pada orang sebelum Umar bin Khaththab yakni Abdurrahman bin Abdi al-Qari. Sedangkan Bukhari, Baihaqi, Malik dan Abdu ar-Razaq yang meriwayatkan hadits yang dikatakan mukharrij atau mudawwin (yang mengeluarkan hadits atau yang mencatat hadits). Rawi yang sebelum mukharrij dikatakan awal sanad sedangkan Shahabat yang meriwayatkan hadits itu dikatakan akhir sanad.



[1] Abu Yasar Muhammad bin Mathar bin Utsman Ali Mathor az-Zahrani, Ilmu ar-Rijal Nasyatuhu Wa Tathowuruhu Min al-Qarni al-Awwal Ila Nihayah al-Qarni at-Tasi’, (Riyad: Darul Hijrah, 1996), Cet. 1, hal. 15.
[2] Abdullah bin Yusuf al-Jadi’, Tahriru Ulumil Hadits, (Bairut: Muassasah ar-Rayan, 2003), Cet. 1, Jilid 1, hal. 23.



Lanjut ke : Bagian 4, Bagian 5, Bagian 6

Kembali ke : Bagian 2, Bagian 1
Share on Google Plus

About Zaenal Muhtadin

Adalah Sebuah keputusan This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment